Cara memilih tepung Panir
- Biasakan untuk memperhatikan expiring date atau tanggal kadaluarsa tepung panir tersebut. Tanggal kadaluarsa mudah ditemukan jika tepung tersebut berada dalam kemasan. Namun kadang kita tidak teliti pada saat penyimpanan di rumah. Hati-hati, penyimpanan yang terlalu lama dapat melampaui tanggal kadaluarsa tersebut.
- Amati kemasan saat pembelian tepung panir. Pastikan kemasan tepung panir berada dalam kondisi yang tertutup rapat. Cermati jika ada lubang atau kerusakan pada kemasan tepung panir. Karena jika kemasan rusak bisa dipastikan kualitas tepung panir juga rusak. Kemasan yang rusak membuka jalan bagi organisme seperti kutu atau jamur masuk dan merusak tepung panir.
- Jika terbiasa membeli tepung yang sama maka kita dapat dengan mudah membedakan kualitas tepung panir dengan cepat. Secara visual kita bisa memperhatikan warna tepung berubah atau tidak dari biasanya. Pilih tepung panir yang masih fresh ditandai dengan tekstur tepung yang kering dan tidak menggumpal / alot. Amati juga bau dan rasanya, pastikan tepung panir yang kita beli tidak berbau tengik.
- Membeli tepung panir dalam kemasan dan diproduksi oleh perusahaan yang memiliki standar kualitas lebih aman untuk dikonsumsi dibandingkan dengan membeli tepung panir curah atau tanpa kemasan.
Tepung panir sakt1 merupakan salah satu tepung panir tebaik dari beberapa merek lainnya, selain di kemas dalam keadaan fresh tepung ini juga memeiliki kandungan gizi sebagain berikut :
Informasi Nilai Gizi
Jumlah Per Sajian _______(100 g)
% AKG*
Energi 333 kkal 15.49 %
Lemak total 0 g 0 %
Lemak jenuh 0 g 0 %
Gula 0 g –
Vitamin A 0 mcg 0 %
Vitamin C 0 mg 0 %
Kolesterol 0 mg 0 %
Karbohidrat total 73.33 g 22.56 %
Protein 10 g 16.67 %
Serat pangan 0 g 0 %
Kalsium 0 mg 0 %
Natrium 283 mg 18.87 %
Besi 3.60 mg 16.36 %
Tepung panir sakt1 merupakan bahan pelapis yang digunakan untuk membuat aneka gorengan termasuk nugget agar menjadi lebih renyah, bahan baku pembuat tepung roti adalah roti. Namun, kini beras dan ampas tahu pun mulai banyak digunakan sebagai bahan baku. Hal tersebut karena kandungan gula di dalam bahan-bahan tersebut lebih sedikit dibandingkan dengan bahan baku roti. Konsumen yang membatasi asupan gula pun dapat menikmati olahan tepung ini tanpa khawatir. Bahan-bahan itu juga lebih aman dikonsumsi oleh orang yang alergi terhadap gandum. Orang-orang dengan masalah kesehatan tersebut dapat tetap menikmati aneka masakan olahan tepung roti yang berbahan baku beras dan ampas tahu.
Meskipun Anda tidak menderita penyakit gula maupun alergi terhadap gandum, keberadaan bahan aditif pada tepung roti pilihan Anda penting untuk diperhatikan. Tepung roti umumnya terbuat dari terigu, biang ragi, garam, dan lain sebagainya. Ada pula produsen yang menambahkan pengemulsi, ragi instan, vitamin C, dan sebagainya ke dalam produknya.
Tepung roti yang mengandung bahan aditif biasanya berharga lebih terjangkau dan tahan lama. Bila Anda ingin memilih tepung roti yang bebas bahan aditif, produk yang terbuat dari terigu, biang ragi, dan garam bisa menjadi opsi.